Gapura Desa Bengkala
Mengenal Keunikan Kaum Kolok Desa Bengkala Buleleng Bali
Desa Bengkala, Kecamatan Kabutambahan, Buleleng Bali mungkin jarang terdengar di telinga kita. Berbeda dengan daerah-daerah lain di Bali yang sering menjadi tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, desa ini memiliki keunikan tersendiri dimana sebagian warga desanya adalah tunarungu dan tunawicara yaitu orang-orang tidak bisa mendengar dan berbicara layaknya orang normal. Banyaknya warga tunarungu dan tunawicara di desa ini disebabkan karena mutasi genetik sehingga membuat satu dari 50 bayi yang lahir di desa ini mengalami kelainan tuli.
Kompas
Kehidupan warga Desa Bengkala sendiri berjalan normal dan sangat harmonis meskipun ada warga desanya yang merupakan penyandang tunarungu.
Kolok merupakan sebutan bagi kaum tuli, sedangkan Enget adalah sebutan bagi orang yang memiliki pendengaran normal. Mereka bisa hidup saling berdampingan berkat adanya bahasa isyarat yang mereka ciptakan sendiri dan sama-sama dipelajari oleh semua warga desanya. Ini dilakukan agar bisa tetap berkomunikasi dengan tetangga, saudara, atau teman tunarungu. Bahasa isyarat ini dikenal dengan Kata Kolok.
inews
Kolok dan Enget hidup bersama, saling menghargai dan saling membantu satu sama lain. Enget tidak pernah merendahkan Kolok, bahkan mereka menciptakan lapangan pekerjaan agar Kolok juga bisa ikut bekerja dan mendapat upah yang sama dengan orang normal. Mereka biasanya bekerja sebagai petani, tenaga keamanan, menjaga makam, atau pekerja biasa. Sedangkan kaum wanita biasanya bekerja menenun pakaian.
Kompas
Kata Kolok ini terlihat mudah dipahami, misalnya mereka membentuk garis diatas bibir sebagai penunjuk kumis untuk menyebut kata ayah, atau memegang leher untuk menunjukkan haus atau dahaga.
Bahasa isyarat ini terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Namun ternyata bahasa isyarat ini berbeda dengan bahasa isyarat yang banyak dipakai oleh tunarungu pada umumnya. Jadi mungkin warga tunarungu Desa Bengkala akan mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain di luar desanya.
Ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, hal apa saja yang bisa dilakukan agar warga tunarungu Desa Bengkala bisa tetap hidup berdampingan dengan orang lain, tidak hanya di desanya tetapi juga di daerah-daerah lain.
# Bali   # Desa Bengkala Buleleng   # Tuna Rungu   # Bahasa Isyarat   # Kata Kolok